Sabtu, 18 September 2010

Nyalakan Apiku

Lembaga outbound training

Jumlah peserta : 3 atau lebih

Usia : 2 tahun ke atas

Bahan yang diperlukan : 1 batang lilin untuk setiap anggota keluarga, korek api,

kertas koran



Bagikan sebatang lilin untuk setiap anggota keluarga; sebaiknya lilin runcingkan sepanjang 15 sampai 20 cm, tetapi boleh juga menggunakan lilin jenis lain. Lakukan kegiatan ini di ruang makan di atas meja makan atau meja dapur. Alasi meja dengan kertas koran untuk menampung tetesan lilin. Matikan sebagian besar lampu yang ada di ruangan itu untuk membuat cahaya lilin lebih terlihat. Jelas diperlukan kehati-hatian apabila dilakukan bersama anak kecil (salah satu orangtua atau kakak bisa meletakkan tangan di sekitar tangananak yang lebih kecil untuk memegang lilinya).

Salah satu orangtua harus menyalakan lilinya terlebih dahulu. Katakan kepada anak-anak bahwa cahaya lilin itu mewakili cinta. Sekarang, nyalakan lilin pasangan Anda dari api lilin milik Anda dan katakan betapa Anda ingin memulai sebuah rumah tangga serta membagi cinta dan kasih sayang bersamanya. Jika anda tak punya pasangan, nyalakan saja lilin anak tertua Anda.

Sekarang, dengan menggunakan lilin Anda, teruskan menyalakan lilin tiap anak menurut urutan lahir. Anda bisa membicarakan cinta yang Anda rasakan saat setiap anak hadir di tengah keluarga. Saat anak Anda dan perhatikan betapa api membesar untuk sementara waktu sembari menyalakan lilin lainnya. Setelah lilin milik semua peserta menyala, ajukan beberapa pertanyaan berikut ini kepada anggota keluarga berbeda. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu anak Anda untuk memulai membagi perasaan mereka tentang mengungkapkan cinta dan kebaikan dalam keluarga:



· “Saat aku membagikan apiku kepada masing-masing dari kalian, apakah apiku menjadi lebih kecil? [Tidak.] Dengan memberikan cintaku kepada anak yang baru, apakah ada cinta yang diambil dari anak kandung atau pasanganku? [Tidak.] Saat cinta dibagikan di antara anggota sebuah keluarga besar, apakah cinta untuk (masing-masing anggotanya lebih sedikit? [tidak]”

· “Setelah semua lilin di ruang ini dinyalakan, apakah cahaya di ruangan ini lebih terang atau lebih redup jika dibandingkan dengan saat hanya lilinku yang menyala? [Lebih terang.] Apakah keluarga kita punya cukup cinta untuk dibagikan dengan orang-orang di sekitar kita yang tampak sedih atau kesepian? Dengan cara apa kita bisa berbagi cahaya sebagai sebuah keluarga dan siapa yang kira-kira memerlukan beberapa cahaya kita? Akankah api kita mati jika kita membagikannya kepada orang lain di luar keluarga ini?”

· apa yang terjadi jika kita menyatukan lilin dan membiarkan api dil lilin kita bersentuhan? Apakah kau melihat betapa api kita menyala lebih terang saat disatukan sebagai sebuah keluarga daripada saat sendiri-sendiri?


kegiatan ini tidak memecahkan semua masalah Katie, tetapi ibunya melaporkan bahwa Katie sangat kagum pada fakta bahwa setelah lilin adik bayinya (yang dipegang oleh ayahnya) dinyalakan oleh sang ibu, api milik Katie masih menyala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar